ini salah satu kata yang sering kugunakan dalam beberapa tulisan dan uangkapan, kata 'telaga'. Identik dengan kecemerlangan, kesejukan, kesegaran, tempat yang nyaman untuk istirahat dan menunggu. Tempat yang sebagian besar orang suka. Ketika membicarakan permasalahan, konflik, dan hal-hal yang negatif, kata 'telaga' sering masuk menyertai pembicaraan dan pembahasan tentang hal itu. walau bukan sesuatu yang harus, tapi muara-muara seperti itu, biasanya selalu menjadi tempat kembali untuk menciptakan ketenangan.
Beberapa waktu yang lalu, menjadi waktu yang begitu berat untuk di jalani. Hampir semua terjadi begitu rumit karena alur di pikiran yang tidak jelas ujung pangkalnya. Bahwa cara berpikir dan cara pandang yang salah bisa berakibat pada perbuatan yang tidak tepat, seperti yang Allah sampaikan, "Aku sesuai prasangka hambaku". efeknya bgtu luar biasa, layaknya efek bola salju, semakin tidak terselesaikan semakin menumpuk segala permasalahan yang sebelumnya. secara logika, bisa dengan mudah diselesaikan, karena rata2 permasalahan yg dihadapi oleh kita cenderung memiliki pola yang sama dengan yang sebelumnya. maslahnya adalah, logika kita tidak berjalan saat kita berada didalam. Tidak sepenuhnya sadar dan tenang.
(bersambung...)
0 komentar:
Posting Komentar